Kamis, 08 September 2011

Selamat datang di koleksi Rumah Payet Erna

Halo,

Selamat datang di blog rumah Payet Erna.

Saya mem-payet sejak tahun 2005 alias sejak saya kuliah. Engga tau darimana hobi ini tiba tiba saya tekuni, berawal dari ketertarikan saya memakai baju kebaya dan bagi saya menghias kebaya dengan payet agar terlihat indah menjadi wajib hukumnya.

Untuk yang ingin menekuni hobi payet, mungkin ulasan dibawah ini cukup menarik untuk disimak. Cekidot ..!

Seni Payet



Seni Payet merupakan seni yang membutuhkan ketelatenan dan kesabaran serta rasa seni yang cukup & bagi yang ingin memulai membuat seni payet ini ku sarankan untuk mempersiapkan peralatan-peralatannya dulu seperti jarum khusus payet, payet batang atau piringan, benang, dan kain sebagi medianya.
Payet dapat jg dipadu padankan dengan seni bordir atau seni sulam benang dan pita. Penggunaan payet bisa diletakkan pada busana pesta atau busana semi formal sehingga para pemakaian terlihat lebih cantik dan elegan. Bahkan sesuai perkembangan mode di Indonesia payet dapat kita temukan dalam pakaian sehari-hari tapi disesuaikan motif yang agak sederhana.

Macam-macam payet yang sering digunakan antara lain:
1. Pasir yaitu payet yang bentuknya bulat kecil.
2. Batang yaitu payet yang berbentuk silinder. Panjangnya bervariasi : batang panjang, sedang dan pendek.
3. Piring yaitu piring datar dan mangkuk.
4. Manik-manik yaitu Jenis payet ini memiliki bentuk dan ukuran yang macam-macam, tinggal kita pilih sesuai dengan kebutuhan saja.

Berdasarkan Negara yang memproduksinya, payet juga dibagi 2 yaitu payet jepang dan payet taiwan. Berikut perbedaannya:

Payet Jepang:
1. Warnanya bagus dan mengkilap (bling2) kalau terkena cahaya. Warna juga awet walaupun sering dicuci atau terkena setrikaan.
2. Kualitas payet bagus terlihat dari bentuk payet yang selalu sama antara satu dengan yang lain, dan hampir semua payet bisa digunakan.
3. Proses pemasangan payet jauh lebih mudah, karena tidak perlu menyortir payet terlebih dahulu sebelum digunakan.
4. Harganya lebih mahal dari payet Taiwan.

Payet Taiwan:
1. Warna tidak mengkilap, dan tidak tahan lama jika sering dicuci ataupun terkena setrikaan.
2. Kualitasnya kurang bagus, terlihat dari bentuk payet yang tidak selalu sama. Ditambah dengan ukuran lubang payet yang tidak selalu sama,
kadang besar dan kadang kecil. Sehingga banyak payet yang terbuang, karena tidak bisa digunakan.
3. Diperlukan waktu untuk menyortir payet terlebih dahulu sebelum digunakan, sehingga menyebabkan proses pemasangan payet menjadi lebih
lama.
4. Harganya jauh lebih murah dibangsingkan dengan payet jepang.

Tetapi untuk kualitas saya lebih menyarankan untuk menggunakan payet jepang.

Berdasarkan pengalaman saya, memayet sebuah baju (khususnya kebaya pengantin) akan menghabiskan waktu yang jauh lebih lama dibandingkan dengan menjahit kebaya itu sendiri, jadi tau dong kenapa kebaya pengantin yang full payet itu mahal harganya ;-)


Untuk lebih jelasnya anda bisa melihat buku karya Rosita Jafaar tsb. Di buku itu banyak sekali model dan jenis payet lengkap dengan gambarnya, cuma aku tidak yakin kalau di pasaran tersedia semua jenis payet tersebut.

Untuk pemula contoh sederhana payet sebagai berikut :


Setelah nya, dapat menambah ornamen yang lain seperti berikut :

















Terimakasih telah membaca ...

Untuk konsultasi dapat mengirim email ke : materna.magdalena@gmail com.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar